REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas senior Indonesia Nil Maizar enggan menuruti ajakan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin untuk ambil bagian di struktur kepelatihan Badan Tim Nasional (BTN).
Nil menolak ajakan tersebut lantaran ia tidak ditempatkan sebagai pelatih kepala timnas senior. Pasalnya, posisi tersebut telah dipercayakan kepada juru taktik asal Argentina, Luis Manuel Blanco yang sebelumnya telah direkrut BTN.
Mantan pelatih Semen Padang tersebut mengaku berterima kasih atas ajakan Djohar Arifin yang ingin mencarikan tempat untuk Nil di struktur keplatihan timnas bentukan BTN. Namun, Nil urung menerima tawaran tersebut karena tidak sesuai kontrak yang telah disepakati sebelumnya.
"Saya lebih memilih menunggu SK (Surat Keputusan) pemberhentian sebagai pelatih timnas," kata Nil kepada wartawan, Senin (4/3).
Diungkapkan Nil, sesuai kontrak dan SK per Januari 2013, Nil ditunjuk PSSI untuk menjadi pelatih kepala timnas senior selama ajang kualifikasi Piala Asia 2015 berlangsung hingga April 2014. Namun kini, Djohar Arifin melalui rapat Exco belum lama ini memutuskan timnas akan dikelola BTN. Secara otomatis pula, Blanco yang direkrut BTN bakal memegang kendali pelatih kepala timnas.
Djohar sempat mengatakan bahwa Nil Maizar tidak sepenuhnya dipecat sebagai pelatih, Nil tetap diproyeksikan mengambil peran di timnas. Namun ketika ditanya mengenai SK, kontrak dan posisi Nil nanti, Djohar tidak memberikan penjelasan.
"Kita serahkan ke BTN dan apa maunya Nil untuk membantu timnas. Kita tetap hormati Nil," kata Djohar belum lama ini.
Dengan situasi yang tidak jelas seperti ini, Nil sepertinya legowo jika posisinya akan digantikan Blanco. "Saya mulai membiasakan diri dengan keadaan yang 'free' tanpa menyandang status pelatih timnas. Saya fokus menyelesaikan kontrak dan semoga PSSI bisa segera meresponya," tutur Nil.