REPUBLIKA.CO.ID, ANBAR -- Bentrokan terjadi ketika pasukan Suriah tengah melintasi perbatasan Suriah dan Irak, Yaarabiya, pada Sabtu (2/3) lalu. Dilaporkan sedikitnya 48 pasukan Suriah dan sembilan orang tentara Irak tewas karena bentrokan tersebut.
Kabar adanya bentrokan tersebut dibenarkan oleh Kementerian Pertahanan Irak. Dilaporkan pasukan bersenjata dari Suriah yang datang, tiba-tiba menyerang di barat Irak sehingga korban pun berjatuhan.
“Pasukan melintas ke Irak dari lintasan perbatasan Yaarabiya, kemudian melakukan kontak senjata ke oposisi dan pasukan yang loyal kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad,” kata Perwira Perlindungan Perbatasan Irak Letnan Kolonel Mohammed Khalaf al-Dulaimi seperti dikutip dari Al Jazeera Selasa (5/3).
Juru bicara Perdana Menteri Irak Ali Nuri al-Maliki Mussawi menambahkan serangan mendadak tersebut telah menimbulkan ketakutan bahwa insiden itu dapat menjadi konflik di Irak.
Usai bentrokan, Mussawi mengatakan saat ini sejumlah tentara Suriah yang tidak bersenjata telah menjalani perawatan dan dipindahkan ke perbatasan Al-Walid.
“Sebuah serangan melawan kedaulatan Irak, melalui tanah, dan kehormatannya, merupakan sebuah kekerasan Hak Asasi Manusia (HAM) yang jelas,” kata Mussawi.