REPUBLIKA.CO.ID,DUMAI--Dinas Pendidikan Kota Dumai, Provinsi Riau, akan membangun 45 ruang kelas belajar sekolah pada 2013 untuk menyediakan sarana dan prasarana sekolah yang memadai dan memenuhi standar pelayanan minimal.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai Sya,ari, Selasa, mengatakan kegiatan penambahan bangunan ruang kelas ini akan memfokuskan 35 persen anggaran dari total biaya belanja tidak langsung instansinya.
Pembangunan 45 ruang kelas belajar baru ini akan diperuntukkan bagi sekolah tingkat SD dan SMP sebanyak 30 kelas dan SMA maupun SMK sebanyak 15 kelas.
"Kami akan menambah bangunan ruang kelas baru di beberapa sekolah untuk mencukupi kekurangan kelas belajar di sekolah dengan fokus anggaran sekitar 35 persen dari total anggaran belanja sebanyak Rp15 miliar," ungkapnya.
Dilaksanakannya kegiatan ini, lanjut Sya,ari, selain guna meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah, juga supaya tidak adal lagi proses belajar menggunakan sistem shif pagi dan siang.
Diakuinya, sejauh ini masih ada di beberapa sekolah di kota berjuluk kota pelabuhan, industri dan perdagangan ini menerapkan sistem pembelajaran jam pagi dan siang karena keterbatasan kelas.
"Ini kami lakukan bertahap sehingga tidak ada lagi sekolah yang menerapkan sistem ship dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar," terang Sya,ari.
Penambahan ruang kelas baru ini akan dilaksanakan khusus di sekolah-sekolah yang berada di daerah kecamatan pinggiran, diantaranya di beberapa kelurahan di Kecamatan Sungai Sembilan.
"Dengan berbagai penambahan sarana dan prasarana di sekolah ini pemerintah berharap tidak ada lagi siswa belajar shif siang dan pelayanan pendidikan dapat ditingkatkan," ungkapnya.
Anggota DPRD Dumai Jhon Fikar mengakui masih minimnya sarana dan prasarana di sejumlah sekolah dan yang terutama sekali ketersediaan ruang belajar. Oleh karena itu tahun ini dianggarkan anggaran cukup besar untuk penambahan ruang kelas baru.
"Terutama sekolah yang berada di kawasan pinggiran kota, dan tahun ini diprioritaskan anggaran pembangunannya bersumber APBD 2013. Namun tentu saja kami tidak mengabaikan sekolah di perkotaan karena tetap akan tersentuh pembangunan," kata Jhon.
Ikuti Whatsapp Channel Republika