Selasa 12 Mar 2013 14:24 WIB

Laba Bersih Bank Jatim Turun 15 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Hazliansyah
Logo Bank Jatim (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Logo Bank Jatim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) mencatat kinerja yang kurang memuaskan sepanjang 2012. Perseroan mencatat penurunan laba bersih sebesar 15,76 persen per akhir 2012.

Per Desember 2012, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 724,6 miliar dari sebelumnya senilai Rp 860,23 miliar.

"Penurunan laba bersih disebabkan oleh turunnya laba operasional sebesar 17 persen menjadi Rp 985 miliar," ujar Sekertaris Perusahaan Revi Adiana Silawati, Selasa (12/3).

Meskipun mengalami penurunan laba, perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 4,16 persen menjadi Rp 2,8 triliun. Pendapatan bunga didorong oleh pertumbuhan kredit perseroan yang naik 14,4 persen menjadi Rp 18,2 triliun per akhir Desember 2012.

Namun rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan ikut mengalami peningkatan yaitu dari 0.97 persen ke 2,97 persen. NPL nett juga naik dari 0,55 persen menjadi 1,86 persen.

Pertumbuhan kredit didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), yaitu 10,26 persen menjadi Rp 22,2 triliun. Komposisi DPK masih didominasi oleh giro yang berkontribusi 43 persen dari total DPK. Giro tumbuh 18 persen menjadi Rp 9,6 triliun.

Tabungan berkontribusi 36,5 persen dari total DPK dan tumbuh 15,55 persen menjadi Rp 8,11 triliun. Sisa dana disimpan dalam bentuk deposito. "Deposito justru turun 9,78 persen dari tahun sebelumnya," kata Revi.

Hingga akhir tahun lalu perseroan sudah memiliki 912 kantor cabang di seluruh Indonesia, termasuk di Jabodetabek. Tahun ini perseroan menargetkan penambahan jumlah jaringan kantor menjadi 1.130 unit, termasuk kas mobil, ATM, dan ATM mobil.

Dengan jaringan yang dimiliki, perseroan berhasil membukukan aset sebesar Rp 29,11 triliun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement