REPUBLIKA.CO.ID, LAHAD DATU -- Pihak berwenang Malaysia, Rabu (13/3) mengatakan, milisi Kesultanan Sulu yang dipimpin Raja Muda Agbimuddin Kiram masih hidup dan berada di Lahad Datu, Sabah, Malaysia.
Operasi pencarian masih dilanjutkan. Pasukan keamanan Malaysia pun yakin Agbimuddin Kiram masih di Lahad Datu sebagai pemimpin milisi.
"Dia tidak harus bertempur. Dia tidak akan meninggalkan loyalisnya sendiri di sini, dia harus memimpin mereka,’’ kata komisioner Kepolisian wilayah Sabah, Datuk Hamza Taib seperti dikuti dari laman Inquirer.net, Rabu (13/3).
Kemarin, Hamza mengatakan, 56 loyalis Kesultanan telah tewas, dan sebanyak 25 mayat telah diambil. Dia juga mengatakan, sembilan pasukan keamanan Malaysia telah tewas dan sembilan lainnya terluka.
‘‘96 orang yang ditahan dikenakan Pelanggaran Keamanan (Tindakan Khusus) Act 2012 dari Malaysia dan 156 lainnya di kenakan tindakan-tindakan lain,’’ katanya.
Agbimuddin Kiram yang menjadi Putra Mahkota Sultan Sulu, bersama dengan lebih dari 200 anggota dari loyalis tentara tiba di Desa Tanduo bulan lalu untuk merebut kembali Sabah. Malaysia menyebut Agbimuddin dan anak buahnya sebagai teroris, pemberontak, dan militan.
Sementara itu pada hari yang sama, Sultan Sulu Jamalul Kiram III mengesampingkan kemungkinan loyalis Sulu meninggalkan Sabah dengan segera. Dia menegaskan, tidak mengizinkan adiknya (Agbimuddin)untuk bernegosiasi dengan pemerintah Malaysia mengenai penarikan pasukannya dari Sabah.
"Penarikan itu hanya akan terjadi setelah saya berbicara dengan saudara saya (Agbimuddin) di Sabah," katanya.