REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Prosesi pemilihan Paus atau konklaf masih mengalami jalan buntu. Kondisi tersebut tampak dari mengepulnya asap hitam dari cerobong asap di Kapel Sistina, tempat para Kardinal bersidang.
Associated Press melaporkan cerobong Kapel Sistina menyembulkan asap hitam, saat Rabu (13/3) siang waktu Roma, atau pukul 17.30 waktu Jakarta.
Asap hitam berarti belum ada kesatuan suara dari masing-masing Kardinal untuk menentukan Paus. Asap putih akan muncul dari cerobong yang sama jika para Kardinal setuju dengan nama-nama calon Paus. Nama calon Paus berasal dari masing-masing para Kardinal.
Memasuki hari ke dua konklaf, pencarian sosok tepat untuk menjadi Paus ke-266 akan semakin alot. Hal tersebut mengingat tidak ada nama-nama dari masing-masing Kardinal yang menonjol.
Sentimen kewarganegaraan dan dominasi Kardinal dari Eropa sempat mencuat dalam penunjukkan Paus ini.
Sebanyak 115 Kardinal dari 48 negara mewakili umat Kristen dari seluruh dunia berkumpul di jantung Kota Vatikan sejak Selasa (12/3). Mereka berkumpul untuk mencari sosok pengganti Paus Benediktus XVI yang mundur dari tahtanya lantaran usia. Pengunduran diri tersebut adalah yang pertama kali sejak 600 tahun sejarah institusi keagamaan tertinggi umat Kristen Katolik tersebut.