REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemerasan nuklir yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Korea Utara, justru dinilai akan mendorong lebih banyak negara mengikuti negeri komunis itu mengembangkan senjata nuklir.
Korut menyatakan sangat bangga dan merasa sebagai negara kuat setelah memproduksi senjata nuklir. Pernyataan itu disampaikan Wakil Duta Besar Korut di PBB, Ri Tong-Il dalam pembicaraan perjanjian konvensional di markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (18/3) waktu setempat.
Bahkan saat menghadapi sanksi-sanksi PBB yang lebih ketat karena uji coba senjata nuklirnya bulan lalu, Korut masih menyerang kebijakan AS dan sekutunya atas pengembangan senjata nuklir.
"Melanjutkan kebijakan serangan nuklir lebih dahulu oleh negara pemilik senjata nuklir terbesar, membuat kita mudah memprediksi, hal itu dalam jangka panjang akan melahirkan lebih banyak negara memiliki senjata nuklir," kata Ri Tong-Il seperti dinukil dari AFP.
Tong-Il mengatakan pemerasan nuklir oleh Amerika setelah menetang sejumlah negara mengembangkan uranium.