REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL--Pemerintah oposisi Suriah baru saja memilih perdana menterinya, Ghassan Hitto. Begitu terpilih, Hitto berikrar di Istanbul, Turki, Selasa akan menyediakan layanan dan keperluan hidup rakyat Suriah di daerah yang dikuasai gerilyawan sesegera mungkin.
Saat berpidato di hadapan 60 anggota penting oposisi Suriah setelah pertemuan dua-hari, Hitto mengatakan, "Tugas yang menunggu pemerintah (sementara oposisi) sangat besar. Yang paling penting ialah melakukan semua cara yang mungkin untuk mendepak rejim (Presiden Bashar) al-Assad."
Pemimpin oposisi Koalisi Nasional Suriah (SNC) yang berusia 50 tahun tersebut melanjutkan, "Kami sangat ingin menghadirkan layanan, keperluan hidup buat rakyat Suriah. Pemerintah (sementara oposisi) akan mulai memperbarui Suriah dari tanah "yang dibebaskan".
Ia tidak menyentuh masalah mendasar seperti cara mengoordinasikan pasukan tempur yang berbeda di lapangan, atau langkah nyata untuk membangun pemerintah sementara itu dalam konferensi tersebut, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.
Pengangkatan Hitto adalah bagian dari upaya untuk menegakkan badan politik untuk memerintah daerah yang dikuasai gerilyawan di dalam Suriah. Hitto dilahirkan di Ibu Kota Suriah, Damaskus. Ia telah tinggal di Amerika Serikat selama beberapa dasawarsa dan telah menjadi pendukung kuat oposisi sejak krisis Suriah meletus.