REPUBLIKA.CO.ID, Alkisah, dimasa lalu jauh sebelum Islam lahir, terdapat tiga orang mukmin yang pribadinya amat saleh.
Mereka berasal dari golongan Bani Israil yang amat patuh dan taat pada perintah Allah. Mereka menjauhi larangan-Nya dan takut akan azab. Mereka mementingkan keridhaan Allah ketimbang kenikmatan dunia.
Suatu hari, tiga orang saleh tersebut melakukan perjalanan. Hingga di tengah perjalanan, ketiganya didera hujan deras. Mereka pun kemudian berlari dan berlindung ke sebuah gua di kaki gunung.
Saat ketiganya telah berada di dalam gua, tiba-tiba sebuah batu besar jatuh dan menutup pintu gua. Paniklah ketiganya. Batu tersebut amat besar nan berat hingga sulit dipindahkan. Mereka tak akan mampu keluar kecuali dengan pertolongan Allah.
Berkatalah salah seorang diantara mereka, "Pikirkanlah amalan saleh yang pernah kalian kerjakan karena Allah, kemudian berdoalah kepada Allah dengan amalan saleh tersebut. Mudah-mudahan Allah menyingkirkan batu itu dari kita," ujarnya kepada dua temannya.
Maka mulailah mereka berpikir amalan kebajikan apa yang pernah mereka lakukan dengan niat tulus kepada Allah. Ketiganya pun mengingat-ingat hingga menemukannya. Segeralah mereka bertawassul dengan amalan mereka. Mereka menjadikan amalan sebagai perantara dikabulkannya doa.