REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis menyatakan tidak memiliki rencana mengirim tentara tambahan ke Republik Afrika Tengah sesudah pemberontak menguasai Bangui, ibu kota negara itu. Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Ahad (25/3).
Kementerian juga mendesak warganya di negara tersebut sesedikit mungkin melakukan pergerakan, tambahnya.
Prancis telah mengirim tentara ke Republik Afrika Tengah untuk mengamankan bandar udara Bangui, kata sumber diplomatik, setelah pasukan pemberontak memasuki bagian utara kota itu pada Sabtu.
"Satu satuan tentara telah dikirim untuk mengamankan bandar udara. Bandar udara itu sekarang aman," kata sumber tersebut.
"Kami meminta warga kami tetap di rumah. Untuk sementara waktu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tidak ada ancaman langsung terhadap warga negara kami pada saat ini," katanya.