REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gelandang Newcastle United, Yohan Cabaye mengungkapkan pertempurannya melawan depresi. Untuk mengatasinya, dia membaca buku biografi petenis Rafael Nadal dan pemain rugby Jonny Wilkinson.
"Kedua buku tersebut membicarakan hal yang sama yakni mengatasi depresi setelah kompetisi dan kebutuhan untuk beristirahat, ini cukup membantu," ujar pemain berusia 27 tahun itu, seperti dikutip The Sun, Rabu (27/3).
Dia mengatakan, Euro 2012 adalah kompetisi internasional pertamanya dan ini berbeda dengan pengalaman selama di klub. Dia sudah bermain sangat panjang di liga tanpa ada istirahat, kemudian di daulat untuk turun di kompetisi besar tersebut.
"Untuk pertama kalinya saya tidak punya waktu istirahat musim dingin dan itu sangat sulit," ujarnya.
Setelah melewati Euro 2012, pemain asal Prancis tersebut mengaku sulit untuk kembali lagi ke lapangan. Dia mengaku merasa kelelahan setiap bangun pagi dan tidak ingin memikirkan tentang sepak bola. Selain itu, dia juga sempat menjalani operasi pada pangkal pahanya pada November lalu sehingga dia harus absen selama dua bulan.
Namun, masa sulit tersebut telah berhasil dia lewati. Selama dua bulan dia memanfaatkan waktu untuk beristirahat dan sejak Januari lalu, dia telah kembali ke performa terbaiknya.
Menurutnya, cederanya kali ini justru bukanlah hal yang buruk. Dengan masa pemulihan dua bulan pasca operasi, dia memiliki waktu untuk bertemu dengan keluarga dan teman-temannya, sehingga ketika kembali ke Newcastle dia sudah merasa lebih baik.
"Saya merasa beruntung bisa mencari nafkah dengan passion saya, dan saat itu adalah waktu yang tepat untuk beristirahat," ujarnya.