REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usulan mengkonversi bank BUMN menjadi bank syariah terus menguat. Ide ini dinilai sebagai upaya tepat dalam menggenjot market share bank syariah di tanah air yang saat ini masih kecil.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sekaligus Pengamat Ekonomi Syariah, Syakir Sula, menilai, sudah saatnya pemerintah mengonversi salah satu bank ataupun asuransi konvensionalnya.
"Karena hal ini mampu meningkat market share keuangan syariah. Secara bisnis, konversi bank konvensional ke bank syariah menjadi trend di dunia, seperti di Eropa, Amerika dan Australia," katanya kepada Republika, di Jakarta, Senin (1/4).
Salah dasar pemikirannya, menurut dia, Indonesia sudah 20 tahun berkecimpung di perbankan syariah. Namun selama masa itu, market share bank syariah masih 4,69 persen.
Jika dibandingkan dengan Malaysia, ia menjelaskan, negara tersebut sudah 30 tahun menggunakan bank syariah. Dengan jarak 10 tahun, perbandingan market share Indonesia dan Malaysia jauh sekali.
"Market share Malaysia menembus angka 20 persen. Pemerintah Malaysia benar-benar menunjukkan keberpihakannya terhadap perkembangan perbankan dan keuangan syariah di negaranya," katanya menjelaskan.
Mengenai konversi dapat mengejar ketertinggalan, Syakir menjelaskan, konversi bank konvensional BUMN menjadi bank syariah efektif meningkatkan market share. Namun hal itu perlu didukung regulasi tepat agar pertumbuhan bank syariah semakin cepat.
Selain itu, ia menambahkan, beberapa regulasi terkait lembaga bank maupun non bank perlu dievaluasi. Contohnya regulasi perbankan terkait sistem office channeling. Ia mengatakan, perlu aturan dari regulator agar seluruh bank konvensional diwajibkan melakukan office channeling.
"Saat ini office channeling memang sudah ada, tetapi hanya diperbolehkan dan belum diwajibkan. Jika terdapat kata 'mewajibkan' dalam aturan mengenai office channeling, maka mau tidak mau seluruh bank konvensional akan menawarkan produk syariah. Dampaknya akan signifikan terhadap market share bank syariah," katanya menegaskan.