REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pelatih Sepak Bola Indonesia (APSI) menyatakan kekecewaanya terhadap permasalahan tunggakan gaji yang dialami para pelatih di Indonesia. Bahkan, tunggakan bukan hanya dialami para pelatih di klub, melainkan juga pelatih tim nasional Indonesia.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Tony Aprilani telah mengungkapkan bahwa PSSI memiliki tunggakan sebesar Rp 1,4 miliar. Jumlah itu merupakan total tunggakan kepada para pelatih timnas di semua level, bukan hanya timnas senior. Hanya saja, Tony tidak bisa merinci tunggakan tersebut.
Ketua APSI Gatot Haryo Sutejo berharap para pelatih yang merasa gajinya ditunggak untuk mau berkordinasi dengan APSI. Gatot pun menegaskan siap mengawal para pelatih untuk mendapatkan hak yang terabaikan. "Kami sangat siap memberikan bantuan hukum," ucap Sutejo ketika dihubungi wartawan, Selasa (2/4).
APSI, jelas Sutejo, memiliki divisi advokasi yang didalamnya terdapat sarjana-sarjana hukum. Sehingga APSI bisa memberi asistensi dari segi hukum apabila ada pelatih yang meminta bantuan. Untuk itu, ia sangat berharap ada peran aktif dari para pelatih yang gajinya ditunggak. Sebab, APSI juga merasa perlu untuk mempelajari terlebih dahulu bunyi kontrak yang dibuat antara pelatih dengan PSSI.
"Tapi semua itu kembali kepada pelatih itu sendiri. Mereka mau atau tidak untuk menempuh jalur hukum," ucapnya.
Sutejo mengatakan, tunggakan gaji kepada pelatih bukan hanya dialami kepada para pelatih timnas. Melainkan juga para pelatih klub di Indonesia. Mengenai sering terjadinya tunggakan, Sutejo mengatakan APSI sejak 2012 sudah mulai melakukan invetarisasi masalah-masalah yang menyangkut kontrak pelatih.
Kini, APSI pun sedang meneliti bunyi kontrak yang dimiliki pelatih. Ketika ditanya nominal tunggakan pelatih baik itu di klub ataupun di level timnas, Sutejo enggan berkomentar. "Saya tidak mau berbicara soal jumlah. Yang pasti, kami siap memberi bantuan hukum," tegasnya.