REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Sudah menjadi rahasia umum kalau Demba Ba dikenal sebagai seorang Muslim taat. Selain dikenal ketat dalam menjalankan praktik ritual Islam, ia juga mampu menjaga diri di tengah gemerlapnya budaya Barat.
Akhir laga Chelsea kontra Manchester United di Stadion Stamford Bridge, London, Senin (1/4) malam WIB bisa dijadikan publik untuk menilai kepribadian Ba. Gol tunggalnya pada menit ke-49 di laga ulangan perempat final Piala FA mampu menyingkirkan skuat asuhan Sir Alex Ferguson.
Performa ciamiknya di lapangan berbuah penghargaan man of the match untuk Ba. Sebagaimana tradisi di Liga Primer Inggris, pemain terbaik dalam suatu laga akan mendapatkan satu botol bir atau sampanye berukuran besar.
Namun apa yang terjadi? Ternyata mantan ujung tombak Newcastle United itu menolak menerima atau membuka minuman beralkohol itu. Ia lebih senang memberikan botol sebagai simbol penghargaan itu kepada Petr Cech. Kebetulan lolosnya The Blues ke semi final Piala FA terbantu dengan aksi gemilang kiper Timnas Republik Ceska itu dalam mengamankan gawangnya.
Seusai pertandingan, Ba melakoni sesi tanya jawab bersama Cech dengan sebuah stasiun televisi swasta setempat. Usai wawancara, Ba menyerahkan botol sampanye produksi Budweiser kepada Cech.
Ia paham, sebagai seorang penganut ajaran Nabi Muhammad SAW, sangat tidak pantas membawa botol sampanye, apalagi meminumnya. Atas sikapnya itu, pelatih The Magpies Alan Pardew sempat berujar, "Ba layak menjadi duta Islam di lapangan sepak bola."
Tindakan penggawa Timnas Senegal itu mirip dengan yang dilakukan gelandang Manchester City, Yaya Toure. Usai menjadi man of the match di lanjutan Liga Primer Inggris, ia menolak dengan halus untuk meminum bir yang disodorkan Joleon Lescott. "
Maaf! Saya tidak minum alkohol. Saya Muslim," kata adik kandung Kolo Toure yang keduanya merupakan tulang punggung Timnas Pantai Gading itu.