REPUBLIKA.CO.ID, ISLA NEGRA, CHILI--Pakar pada Ahad (7/4) mulai bekerja membongkar kuburan pemenang penghargaan Nobel Sastra, Pablo Neruda. Mereka hendak memeriksa sisa jasadnya dan memastikan apakah sang penyair meninggal karena kanker atau diracun.
Pengarang berhalauan kiri yang meninggal 12 hari setelah kudeta militer pada 1973--yang menggulingkan presiden Salvador Allende dan membawa Jendral Augusto Pinochet ke kekuasaan, lama diyakini meninggal akibat kanker prostat yang dideritanya.
Hanya saja, pada 2011 pihak berwenang mulai mengkaji kemungkinan ia diracun oleh agen suruhan rezim Pinochet. Laporan itu berdasar klaim dari sopir Neruda.
Tubuh sastrawan itu akan diangkat pada Senin (8/4) sekitar pukul 8 pagi waktu setempat (pukul 6.00 WIB), namun persiapan penggalian makam telah dimulai pada Ahad, keterangan dari Hakim Mario Carroza yang memerintahkan penyelidikan.