REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Kemenangan telak sejatinya membuat bangga sebuah tim sepak bola. Tapi kali ini, hal tersebut tidak berlaku bagi klub asal Hong Kong, Sunray Cave JC Sun Kei yang sukses membantai Persibo Bojonegoro delapan gol tanpa balas.
Sebaliknya, tim berjuluk Sunrise justru merasa kecewa dengan hasil pertandingan tersebut. Persibo dinilai tidak sportif dan tidak serius menjalani pertandingan sehingga akhirnya mengalami kekalahan telak.
Pada laga lanjutan AFC Cup 2013 di Stadion Mong Kok, Selasa (9/4) malam waktu setempat, Persibo hanya membawa 12 pemain untuk menjalani laga tandang tersebut. Praktis, klub wakil Indonesia itu hanya menyisakan satu pemain di bangku cadangan. Yaitu striker Didik Bagus Triyono.
Datang dengan pemain apa adanya, Persibo pun sangat mudah ditaklukkan tim tuan rumah. Bagaimana tidak, Sunray unggul tujuh gol tanpa balas pada babak pertama berkat tiga gol Mamadou Barry, dua gol Leung Tsz Chun, dan masing-masing satu gol Roberto Junior dan Liang Zicheng.
Usai turun minum, Sunray kembali menghujam gawang Persibo melalui gol yang diciptakan Zicheng. Tertinggal delapan gol, Persibo tak menunjukkan kebangkitan. Laskar Angling Dharma justru 'menyerah' di tengah pertandingan.
Satu per satu pemain Persibo mengalami cedera dan keluar dari lapangan. Hingga akhirnya, wasit Chaya Mahapab yang memimpin pertandingan memutuskan menghentikan pertandingan pada menit ke-65 karena Persibo hanya menyisakan enam pemain atau minus satu dari jumlah minimal pemain dalam satu pertandingan.
Peristiwa tersebut menimbulkan kekecewaan bagi tim tuan rumah. "Ini memalukan untuk mereka. Tak ada yang percaya pemain mereka mengalami cedera," kata kapten Sunray Roberto Alfonso dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Rabu (10/9).
Pada salah satu paragraf, SCMP pun menulis bahwa para pemain Persibo hanya mendapatkan sedikit kontak fisik dari para pemain Sunray. Kekecewaan juga dilontarkan pelatih Sunray, Chiu Chung Man. Dia sama sekali tidak mengharapkan situasi pertandingan seperti ini bisa terjadi. "Mereka tidak memiliki semangat sportivitas," katanya.
Chung Man mengaku sudah sering mendengar bahwa banyak tim Indonesia yang kerap bermain tidak sportif. "Tapi saya tidak berharap itu terjadi kepada kami," lanjutnya.