REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Takkan ada pemenang dalam konflik di Suriah. Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Kamis (11/4). Ia menegaskan krisis yang berkepanjangan itu hanya menguntungkan mereka yang tak suka melihat Suriah menjadi negara besar yang berpengaruh.
"Kami telah berusaha menenangkan situasi untuk waktu lama," katanya. "Namun tepat saat harapan membersit, seseorang segera melakukan apa saja untuk membunuh harapan tersebut. Takkan ada pemenang."
Rusia telah berunding dengan semua pihak terkait di Suriah, termasuk pemerintah dan kelompok oposisi.
Ia mengecam Liga Arab dan negara Barat di Dewan Keamanan PBB karena upaya mereka untuk menimpakan kesalahan hanya pada Pemerintah Presiden Bashar al-Assad atas kerusuhan itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.
"Setelah semua pemantau Liga Arab menyiapkan laporan bahwa bukan hanya pemerintah tapi juga oposisi bersenjata yang melanggar gencatan senjata dan hukum kemanusiaan internasional, Liga Arab segera mengakhiri misi mereka dan menarik para pengamat tersebut," kata Lavrov.