PSSI Sarankan Persebaya Merger Pemain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI mengaku sulit memenuhi permintaan pendukung Persebaya 1927, Bonek Mania. PSSI tetap pada pendiriannya untuk tak mengakui Persebaya 1927. Alasannya, eliminasi Persebaya 1927 pada unifikasi liga 2014 merupakan keputusan kongres. Sehingga tidak bisa diganggu gugat.

"Kita harus tunduk dengan keputusan tertinggi, yaitu kongres," kata Sekjen PSSI Hadiyandra kepada Republika, Selasa (16/4).

Menurutnya, jalan yang kini disarankan PSSI untuk mengatasi dualisme Persebaya adalah melakukan merger pemain. Jadi, pemain terbaik dari Persebaya 1927 bisa melebur ke Persebaya Divisi Utama.

Persebaya Du, kata Hadiyandra, kemungkinan besar siap untuk menampung. "Solusinya (dualisme Persebaya) adalah di tingkat pemain. Bukan untuk melakukan merger badan perusahaan atau pun membatalkan hasil kongres," kata dia.

Wakil Ketua Umum PSSI yang juga pemerhati Persebaya DU, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengutarakan hal senada. Ia mengatakan, dalam suratnya wali Kota Surabaya tidak melarang Persebaya DU untuk bermain. Melainkan hanya untuk menyampaikan aspirasi pendukung Persebaya 1927.Karena itu, ia pun mengaku santai dengan adanya surat tersebut. Ia mempersilakan Wali Kota Surabaya untuk segera mengirimkan surat tersebut kepada PSSI.

"Kami pasti akan jawab, yang asli adalah Persebaya Du, bukan Persebaya 1927," ucap La Nyalla.

Senin (15/4) siang, ribuan Bonek Mania melakukan aksi demonstrasi dan menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Usai menerima perwakilan Bonek, Tri mengeluarkan surat bernomor 426/2375/436.6.17. Surat itu untuk meneruskan aspirasi bonek kepada PSSI.

Isinya meminta PSSI mengakui Persebaya 1927 sehingga bisa mengikuti unfikasi liga 2014. Selain itu juga berisikan pelarangan Persebaya DU bertanding di Surabaya.