Kamis 18 Apr 2013 14:30 WIB

Saleh Mukadar: Persebaya DU? Gratis Pun Tak Sudi!

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Fernan Rahadi
Saleh Mukadar
Foto: supporter-indonesia.com
Saleh Mukadar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama PT. Persebaya Indonesia yang mengelola Persebaya 1927, Saleh Mukadar, menolak keras usulan PSSI terkait solusi dualisme Persebaya. Saleh dengan tegas menolak usulan Wakil Ketua Umum PSSI yang juga pemerhati Persebaya Divisi Utama (DU), La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk mengakhiri dualisme Persebaya.

La Nyalla sebelumnya mengusulkan Saleh untuk membeli saham PT. Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) yang kini mengelola Persebaya DU. Menurut Saleh, hal itu tidak akan mungkin dilakukannya. Sebab, Persebaya DU bukanlah Persebaya yang asli.

"Jangankan membeli, dikasih gratis saya juga tidak akan mau. Karena masalahnya bukan disitu," ujarnya.

Saleh kemudian mencoba menceritakan garis besar permasalahan dualisme Persebaya. Superti diketahui, jelas Saleh, Persebaya lahir 18 juni 1927 oleh para tokoh Surabaya. Pada 16 Juli 2008, 30 klub internal membentuk PT.Persebaya Indonesia untuk mengelola Persebaya. Ini dilakukan karena menjadi kewajiban suatu pengelolaan klub harus berbadan hukum untuk memasuki era kompetisi profesional.

Sejak saat itu, Persebaya berada di bawah naungan PT. Persebaya Indonesia. Permasalahan timbul pada 2010 ketika Persebaya terdegradasi ke divisi utama dan menolak untuk mengikuti proses degradasi tersebut karena menilai ada unsur kecurangan. Persebaya akhirnya hijrah ke Liga Primer Indonesia yang berstatus 'breakaway league'.

Nurdin Halid, ketua umum PSSI saat itu, mengeluarkan surat tertanggal 25 Oktober 2010 dan menunjuk Wisnu Wardhana menjadi Ketua Umum Persebaya DU didukung tujuh dari 30 klub yang membentuk PT. Persebaya Indonesia. Tapi pada tanggal 10 Agustus 2011, Wisnu Wardhana beserta tujuh klub tersebut membubarkan diri dan melebur ke PT. Persebaya Indonesia.

"Sebulan berselang atau 30 September 2011 Exco PSSI menetapkan Persebaya 1927 sebagai salah satu peserta kompetisi resmi PSSI di bawah bendera PT. Persebaya Indonesia," ujarnya.

Selain itu, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin pun mencabut surat Nurdin Halin yang menunjuk Wisnu sebagai Ketua Umum Persebaya.  Praktis, tegas Saleh, sampai dengan hari ini Persebaya 1927 adalah anggota resmi PSSI yang juga terdaftar di AFC dan FIFA.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement