REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemain Persebaya Oktafianus Fernando mengaku siap menanggung beban kesalahannya pada menit keempat injury time saat melawan PSIS Semarang dalam lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (12/3/2025) malam. Dalam laga ini, Persebaya ditahan imbang PSIS 1-1.
Menit 90+3, Persebaya yang unggul 1-0 mendapatkan peluang emas lewat serangan balik Oktafianus. Ia mendapatkan sodoran bola dari tengah lapangan untuk kemudian melakukan solo run. Tiga rekannya mengikuti lari Ofan.
Dalam posisi satu lawan satu dengan kiper PSIS, Ofan--sapaannya-- tak mengoper ke dua rekannya yang lebih bebas di kanan tanpa kawalan dan tinggal menghadapi gawang kosong. Kakak dari Marselino Ferdinan ini justru mengambil keputusan menendang bola ke tiang jauh. Namun, sepakannya gagal berbuah gol karena bola melebar dari gawang PSIS.
Anak asuh Gilbert Agius kemudian mampu menyamakan kedudukan lewat gol Septian David Maulana lewat serangan balik cepat dari sisi kanan setelah kegagalan Ofan itu. Gali Freitas melepaskan crossing dan kiper Ernando Ari Sutaryadi memutuskan keluar dari sarangnya untuk menghalau bola.
Sayangnya, keputusan ini juga keliru karena terjadi kemelut di depan mulut gawang. David yang menerima bola kemudian menyontek ke gawang yang sudah ditinggal kiper untuk membuat skor menjadi 1-1.
Selepas laga, Ofan yang tampak terpukul dihibur oleh asisten pelatih Uston Nawawi dan tiga rekannya. "Tidak ada yang salah dalam permainan Persebaya, kesalahan tadi murni perbuatan saya dan saya siap untuk menanggungnya," kata Ofan selepas laga.
Dengan hasil imbang ini, Persebaya gagal naik ke posisi dua klasemen untuk mendekati pemuncak Persib Bandung. Persebaya menempati peringkat ketiga dengan raihan 48 poin dari hasil 14 kali menang, enam kali seri, dan tujuh kali kalah, terpaut sembilan poin dari Persib.
Pelatih Persebaya Paul Munster berharap semua pihak tidak menghakimi Ofan yang gagal memaksimalkan peluang emas.
"Kecewa iya, karena ada banyak peluang, terutama di menit akhir, tapi saya harap semua orang jangan menghakimi Ofan karena ya begitulah sepak bola," kata Munster saat konferensi pers setelah pertandingan usai.
Munster mengaku, anak asuhnya sudah berusaha untuk membuat gol kedua dan tidak kebobolan gol dalam pertandingan tersebut, tapi nyatanya hanya bisa bermain 1-1. Pelatih asal Irlandia Utara itu juga menyatakan PSIS lebih beruntung karena bisa memaksimalkan peluang untuk menjadi gol balasan di menit akhir.
"Kalau kami menang maka Persebaya bisa naik ke posisi kedua," katanya.
Menurut dia, seharusnya Persebaya bisa menang dalam pertandingan tersebut karena banyak peluang yang dimiliki para penggawa Persebaya. Ia melihat bukan hanya Ofan yang tidak maksimal, melainkan juga rekan-rekannya yang lain
"Pergantian pemain di babak kedua itu merupakan strategi tim dan banyak peluang juga yang terjadi, tapi inilah sepak bola," kata Munster mencoba legawa.
Ke depannya, ia berharap semua pemain tetap fokus dan berusaha memberikan hasil yang terbaik hingga akhir musim. Oleh karena itu, pihaknya tetap menjalankan program latihan seperti biasa agar bisa evaluasi diri meskipun ada jeda pertandingan internasional hingga April.
"Semua program yang kami jalankan tetap berjalan dan semua itu kami lakukan untuk pertandingan selanjutnya," tuturnya.
View this post on Instagram