Jumat 19 Apr 2013 10:06 WIB

Penjualan Apartemen 2013 Berpotensi Capai Rekor Baru

Kompleks bangunan apartemen (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi.Wicaksono
Kompleks bangunan apartemen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan kondominium strata atau apartemen milik sepanjang 2013 berpotensi mencapai rekor baru lebih tinggi dibanding 2012 yang mencapai di atas 12.500 unit. "Penjualan tahun ini berpotensi mencapai rekor baru," kata Kepala Riset perusahaan konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/4).

Menurut Anton, minat pembelian apartemen pada kuartal pertama 2013 masih tinggi terbukti dengan adanya penjualan hingga lebih dari 4.300 unit. Dengan demikian, jumlah pembelian unit apartemen pada 2013 ini telah mencapai lebih dari sepertiga jumlah pembelian sepanjang 2012 padahal tahun 2013 baru berjalan beberapa bulan.

Karena itu, ia mengemukakan pihak pengembang tetap gencar dalam meluncurkan proyek baru. "Sebanyak 2.800 unit mulai dipasarkan dalam triwulan ini, mayoritas segmen kelas menengah," kata Anton.

Sedangkan harga apartemen, ujar dia, terus meningkat seiring dengan kenaikan penjualan dari hunian vertikal tersebut. Kenaikan terbesar, lanjutnya, terjadi di segmen proyek kelas menengah yaitu sekitar enam persen dibanding triwulan sebelumnya.

Pada saat ini, diperkirakan sedang terbangun berbagai apartemen yang secara total jumlahnya melebihi dari 33 ribu unit. "Sekitar 68 persen dari jumlah tersebut telah terserap oleh

pasar," katanya.

Sementara itu, Head of Residential Jones Lang LaSalle Indonesia, Luke Rowe mengatakan peningkatan pembangunan dan penjualan unit apartemen itu karena suku bunga bank dan

meningkatnya minat orang membeli hunian di tengah kota. "Tren maraknya peluncuran proyek baru ini akan terus berlangsung dalam beberapa triwulan mendatang dan kemungkinan melambat menjelang periode pemilu tahun depan," kata Luke.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement