REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pernah menjadi punggawa The Citizens selama dua musim, penyerang asal Togo, Emmanuel Adebayor, mengungkapkan masa-masa saat memperkuat City. Menurutnya, para pemain City memiliki tidak solid dan mudah bertengkar di antara mereka sendiri di dalam ruang ganti.

Kondisi ini, tutur Adebayor, dapat dimanfaatkan oleh timnya, Tottenham Hotspur, kala mereka menjamu Manchester City di White Hart Lane, Ahad (21/4) waktu setempat. Spurs dapat memancing kemarahan dari para pemain City dengan terus memberikan tekanan pada mereka. Kemudian peluang untuk menang buat The Lilywhites dapat terbuka lebih besar.

''Saya pernah di sana (City) dan apabila ada yang tidak berjalan sesuai rencana, maka hampir bisa dipastikan bakal ada perkelahian atau minimal adu argumen di dalam lapangan. Itu bisa menjadi cara kami untuk bisa mengalahkan mereka,'' tutur Adebayor seperti dikutip The Guardian, Jumat (19/4).

Pada tahun 2009, Adebayor direkrut dari Arsenal dengan nilai transfer sebesar 29 juta euro. Namun, kariernya di City terancam saat Roberto Mancini datang untuk menggantikan Mark Hughes.

Perselisihannya dengan Mancini membuat Adebayor mesti rela dipinjamkan ke Real Madrid dan Tottenham Hotspur. Pada awal musim 2012/2013, Spurs mau menampungnya dengan membayar dana transfer sebesar 6,4 juta euro.

Ikuti Whatsapp Channel Republika