REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kakak-beradik etnik Chechnya yang dituduh melakukan pemboman pada Marathon Boston juga berencana menyerang Times Square. Demikian kata Wali Kota New York, Michael Bloomberg, Kamis.
Bloomberg mengatakan informasi mengenai rencana serangan itu diberikan oleh tersangka yang masih hidup, Dzhokhar Tsarnaev, kepada Biro Penyelidik Federal (FBI).
"Mengerikan bahwa kita masih tetap menjadi sasaran serangan teroris," kata Bloomberg pada jumpa pers.
"Kemarin malam kami diberi tahu FBI bahwa penyerang yang selamat mengungkapkan bahwa New York City merupakan sasaran mendatang dalam daftar serangan mereka," kata Bloomberg. "Ia mengatakan kepada FBI bahwa ia dan saudaranya berniat berkendaraan ke New York dan menandai bom-bom tambahan di Times Square.''
''Tsarnaev dan kakaknya, Tamerlan, mengatakan mereka berencana pergi ke New York untuk 'pesta','' kata beberapa penyelidik.
Tamerlan Tsarnaev tewas ditembak polisi empat hari setelah pemboman Boston pada 15 April yang menewaskan tiga orang dan mencederai 264. Dzhokhar Tsarnaev cedera parah dalam perburuan untuk menangkapnya dan kini dirawat di rumah sakit di Boston.