Kamis 02 May 2013 03:09 WIB

Korban Bom Boston Ditawari Kaki Palsu

Seorang penyandang cacat sedang dipakaikan kaki palsu. (ilustrasi)
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Seorang penyandang cacat sedang dipakaikan kaki palsu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON---Sebuah perusuhaan dagang yang mewakili pembuat kaki palsu,  menjanjikan kaki palsu gratis bagi sekitar 20-25 orang korban bom Boston Marathon yang kakinya terpaksa dipotong.

Asosiasi Ortotik dan Prostetik Amerika menawarkan jasa dan pemasangan kaki palsu yang tidak tercakup dalam penggantian asuransi, bagi pasien yang terluka dalam ledakan tersebut, yang mencederai kaki para penonton di dekat garis akhir lomba lari pada 15 April.

Biaya untuk satu kaki palsu dari lutut ke bawah adalah sekitar 8.000 -12.000 dolar, sedangkan perangkat palsu untuk menggantikan kaki di bagian paha atau lutut ke atas mencapai 40.000 sampai 60.000 dolar AS, ujar Greg Martino, seorang korban bom yang memakai kaki palsu.

Terdapat tiga korban meninggal dan 264 korban cedera pada ledakan bom rakitan memakai panci bertekanan tinggi yang diduga dilakukan dua pria muda kakak beradik, Tsarnaev, asal Chechnya.

Tawaran tersebut disampaikan kepada wartawan oleh asosiasi dengan menamakan aktivitas mereka "Koalisi untuk kembali berjalan dan berlari lagi" dan akan meliputi pergantian biaya pada bagian yang diperkirakan akan dipotong saja. Korban yang kehilangan dua kaki diperkirakan akan mendapat tagihan biaya 450 ribu dolar lebih selama lima tahun, kata Tom Fise, direktur eksekutif asosiasi, mengacu pada Departemen Pertahanan dan Urusan Veteran.

Asosiasi memperkirakan bahwa sedikitnya setengah dari jumlah korban yang diamputasi, kekurangan asuransi untuk biaya pembuatan anggota tubuh palsu dan beberapa polis menyediakan sekitar seribu dolar untuk satu alat atau hanya memberikan satu kaki palsu. Banyak alat pengganti tubuh itu yang harus diperbarui setiap lima hingga tujuh tahun sekali.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement