Jumat 03 May 2013 17:30 WIB

Laporan: Suriah dan Oposisi Sama-Sama Siksa & Tahan Jurnalis

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sebuah tank milik pemerintah Suriah terbakar dalam peperangan lawan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di Damaskus pada Selasa (19/3).
Foto: Reuters/Mohammed Dimashkia
Sebuah tank milik pemerintah Suriah terbakar dalam peperangan lawan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di Damaskus pada Selasa (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT--Pemerintah Suriah dan pemberontak yang berusaha menggulingkannya membunuh, menahan secara sewewenang-wenang dan menyiksa sejumlah wartawan dalam dua tahun terakhir.

Amnesti Internasional, Jumat (2/5) mengeluarkan laporan berjudul "Shooting the Mesenger: Journalist targeted by all sides di Syria," merinci puluhan kasus wartawan dan para pekerja media diserang atau ditahan sejak pemberontakan dimulai Maret 2011.

Laporan itu dikeluarkan bertepatan dengan "International Press Freedom Day" (Hari Kebebasan Pers Internasional).

"Kami kembali mencatat bagaimana semua pihak dalam konflik ini melanggar hukum perang, kendatipun skala pelanggaran pasukan pemerintah tetap jauh lebih besar," kata Ann Harrison, wakil direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara Amnesti itu.