Selasa 14 May 2013 15:18 WIB

AS-Inggris dan Rusia Capai Kesamaan Terkait Suriah

Perdana Menteri Inggris, David Cameron.
Foto: AP
Perdana Menteri Inggris, David Cameron.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat dan Inggris sepakat mendorong upaya diplomatis untuk mengakhiri perang saudara di Suriah. Keduanya juga mengatakan bahwa mereka telah menemukan kesamaan pandangan dengan Rusia tentang kelanjutannya.

Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron berikrar untuk meningkatkan desakan terhadap rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad. Keduanya juga menekankan bahwa Assad tidak bisa menjadi bagian dari transisi demokrasi.

"Sejarah Suriah ditulis menggunakan darah rakyatnya, itu terjadi di hadapan mata kita," kata Cameron dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Obama setelah mereka mengadakan pembicaraan selama 90 menit di Ruang Oval Gedung Putih.

"Dunia harus bersama-sama dalam upaya mengakhiri pembunuhan itu. Tidak ada satu pun dari kita yang menginginkan bertambahnya nyawa yang berguguran, menyaksikan penggunaan senjata kimia," ujar dia menambahkan.

Cameron yang baru kembali dari kunjungan ke Rusia, salah satu sisa sekutu Presiden Bashar, mengatakan ia yakin Washington, London dan Moskow telah menemukan kesamaan pandangan terhadap krisis yang telah menewaskan puluhan ribu korban tersebut.

Sementara, Obama mengatakan Rusia memiliki keinginan sebagai kewajiban untuk berupaya menyelesaikan krisis.

"Apabila faktanya kami bisa menjadi perantara menuju transisi politik damai yang berujung bukan hanya pada kepergian Assad, namun keutuhan Suriah dan mengakhiri pertumpahan darah, kata Obama. ''Maka, hal tersebut tidak hanya baik bagi kami. Itu juga akan baik untuk semua orang."

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement