REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog akan bekerja sama dengan Koperasi Pengrajin Tempe Tahu Indonesia (Kopti) dalam pemasaran kedelai. Kerja sama ini terutama untuk memasok kebutuhan kedelai untuk anggota koperasi tersebut.
Kebutuhan kedelai anggota Kopti diperkirakan mencapai 120 ribu ton per bulan atau 1,5 juta ton per tahun. Sedangkan kebutuhan kedelai nasional sekitar 2,2 juta ton per tahun.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menegaskan pihaknya tidak mungkin melakukan pemasaran kedelai seorang diri. Dibutuhkan pihak lain yang sudah lebih berpengalaman dalam distribusi kedelai. "Kopti bisa mempermudah pemasaran produk berbahan baku kedelai," ujar Sutarto, Kamis (23/5).
Kini pihaknya tengah menunggu Peraturan Menteri Perdagangan terkait penunjukan sebagai stabilisator komoditas kedelai. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 32 tahun 2013, Bulog ditugaskan untuk mengamankan harga dan penyaluran kedelai.
Sebagai langkah awal, Bulog telah melakukan persiapan salah satunya menghitung kemampuan produksi kedelai dalam negri dan pemasarannya. Perum Bulog juga telah menjajaki kemungkinan impor dari negara produsen lain seperti Argentina dan Amerika Serikat.