Rabu 05 Jun 2013 12:24 WIB

Orang Indonesia Masih Gemar Bertransaksi Secara Tunai

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
 Pusat Perbelanjaan di Jakarta
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pusat Perbelanjaan di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan tugas Bank Indonesia (BI) di bidang pengelolaan uang semakin kompleks. Pasalnya seiring berkembangnya perekonomian, kebiasaan menggunakan uang tunai dalam bertansaksi (cash driven) masih sangat melekat di masyarakat.

Kepala Departemen Pengedaran Uang BI, Lambok Antonius Siahaan mengatakan perkembangan ekonomi selalu diikuti peningkatan jumlah uang yang diedarkan. Dalam lima tahun terakhir yakni 2008-2012, tercatat pertumbuhan rata-rata 14,92 persen pertahun.

"Uang yang diedarkan (UYD) pada 2012 mencapai Rp 439,72 triliun," ujarnya dalam acara Penandatanganan dan Peresmian Implementasi Bye Laws Nasional Transaksi Uang Kartal Antarbank (TUKAB) di Komplek BI, Jakarta, Rabu (5/6).

Sementara itu, aliran uang masuk (in flow) ke BI mencapai Rp 366,26 triliun dan aliran uang keluar (out flow) dari BI Rp 429,55 triliun. UYD pada 2008 tercatat Rp 264,39 triliun dengan in flow Rp 184, 63 triliun dan out flow Rp 226,05 triliun.