REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia Jacksen F Thiago tak terlalu mempermasalahkan kekalahan 3-0 anak asuhnya atas Belanda di laga persahabatan, Jumat (7/6). Apalagi, ini merupakan laga perdananya sebagai pelatih kepala timnas. Karena itulah, ia sedang berjuang untuk membangun filosofi permainan.
''Saya sendiri kini sedang membangun filosofi permainan lewat pertandingan ini. Dimana mereka harus diajarkan untuk tidak takut melawan siapapun,'' katanya kepada wartawan seusai pertandingan, Jumat (7/6) malam.
Pada laga kali ini, Indonesia awalnya tampil cukup gemilang di babak pertama. Tim Garuda mampu menahan imbang 0-0 di babak tersebut. ''Babak pertama, mereka bermain cukup baik. Kurnia Meiga melakukan penyelamatan demi penyelamatan,'' katanya.
Sayangnya, penampilan apik tersebut, tidak mampu dipertahankan pada babak kedua. Tim Merah Putih kebobolan tiga gol atas tim Oranje. Hal ini pun diakui oleh Jacksen.
"Babak kedua kami kelelahan. Lalu Belanda menekan dan terus menyerang hingga akhirnya berbuah gol. Kami sebenarnya sudah ada upaya menutup tapi tetap saja berbuah gol juga," ungkapnya.
Menurutnya, Belanda adalah tim hebat yang levelnya jauh di atas Indonesia. ''Belanda sangat bagus di sektor sayap. Sayangnya pada malam ini, mereka tak tampil baik. Namun begitu, mereka selalu mempunyai cara untuk memenangi pertandingan,'' jelasnya.
Meski kalah, Jacksen tetap menghargai perjuangan anak didiknya. ''Saya tetap bangga pada anak-anak,'' katanya. Menurutnya, kekalahan ini wajar karena Indonesia menghadapi tim yang sudah berlevel dunia.