REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Fenerbahce terancam kembali dijatuhi sanksi oleh Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA). Salah satu klub raksasa asal Turki tersebut dan lima orang stafnya diduga terlibat dalam pengaturan skor.
Fenerbahce terancam dicoret dari keikutsertaan mereka di Liga Champions musim depan. Hal ini menyusul dugaan pengaturan skor yang melibatkan Fenerbahce dan sejumlah klub Turki lainnya.
Lima orang, termasuk Presiden Fenerbahce, Aziz Yildirim diduga terlibat dalam skandal tersebut. Padahal, pada Juli silam, Yildirim sempat didakwa penjara selama enam tahun untuk kasus serupa.
Selama penyelidikan kasus ini juga UEFA memutuskan mendiskualifikasi Fenerbahce dari gelaran Liga Champions musim 2011/12. Namun klub mengajukan banding terhadap vonis tersebut. Kasus ini pun masuk babak baru.
Penyidik kasus ini telah mengirimkan berkas penyelidikan. Badan Kontrol dan Displin UEFA rencananya akan mendengar keterangan lima orang tersebut Sabtu (22/6) mendatang.
"Berdasarkan penyelidikan soal pengaturan skor yang diduga melibatkan Fenerbahce, Inspektur Badan Disiplin UEFA akan mengirim hasil tersebut ke Badan Kontrol dan Disiplin UEFA. Dalam konteks untuk menerapkan disiplin terhadap Fenerbahce dan lima orang stafnya. Mereka akan dipanggil untuk memberikan keterangan pada Sabtu 22 Juni mendatang," tulis pernyataan resmi UEFA seperti dikutip AP, Selasa (11/6).
Namun, UEFA enggan membeberkan nama lima orang staf the Yellow Canaries (julukan Fenerbahce) yang terlibat dalam pengaturan skor tersebut. Pengaturan skor ini terjadi pada Liga Turki 2011.
UEFA juga akan menyelidiki Besiktas dan dua tim lain terkait pengaturan skor. Pengaturan skor yang melibatkan Besiktas terjadi di partai final Piala Turki 2011.