REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Jutaan pemilih di Iran mulai memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden. Ada enam kanididat yang akan menggantikan Mahmoud Ahmadinejad.
Ahmadinejad telah berkuasa selama delapan tahun. Masa pemerintahannya diwarnai dengan sanksi barat terhadap program nuklir Iran.
Pemilihan presiden di Iran yang dihelat hari ini, Jumat (14/6) dibuka pada pukul 08.00 dan akan ditutup pukul 18.00 waktu setempat. Sekitar 50 juta orang berhak memberikan suara mereka.
Sepekan terakhir, perubahan mengejutkan terjadi di kandidat presiden. BBC melaporkan Hassan Rowhani secara terbuka mengatakan perlunya kembali terlibat dengan barat. Gelombang dukungan padanya datang setelah Mohammad Reza Aref, satu-satunya kandidat reformis menarik pencalonan dirinya.
Rowhani mendapat dukungan dari dua mantan presiden, Khatami dan Akbar Hashemi Rafsanjani. Namun, dia menghadapi persaingan kuat dengan dua kandidat garis keras termasuk negosiator nuklir, Saeed Jalili dan Mohammad Baqer Qalibaf.
Para calon yang tersisa adalah konservatif yang dekat dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei. Pemilu yang dihelat hari ini di Iran merupakan yang pertama digelar sejak 2009.