REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Permainan indah yang dipertontonkan Italia pada Piala Eropa U-21 kali ini justru membuat Devis Mangia dilematis. Arsitek Azzurrini, julukan tim junior Italia, itu mengaku bingung memilih pemain untuk laga semifinal kontra Belanda, Ahad (16/6) dini hari WIB nanti.
"Saya punya 23 pemain yang sangat bagus. Kecuali dua kiper (cadangan) yang belum tampil, semua pemain telah menunjukkan kinerja maksimal. Ini memberikan saya dilema menentukan line-up laga berikutnya," katanya tengah pekan ini seperti dilansir laman resmi UEFA.
Meski terus merotasi pemainnya di fase grup, Mangia sukses membawa Italia ke babak empat besar dengan meyakinkan. Pada dua laga perdana, mereka mengalahkan Inggris 1-0, dan membantai tuan rumah Israel 4-0.
Italia hampir mencatatkan rekor sempurna seperti yang dibukukan Spanyol seandainya Norwegia tak mencetak gol penalti telat di menit ke-89 pada laga terakhir fase grup. Dengan performa menjanjikan tersebut, Mangia optimistis bisa melangkah hingga babak final. Ia juga bertekad mempersembahkan gelar juara Eropa keenam bagi Azzurrini.
"Kami harus bisa menjaga performa dan bermain dengan baik di semifinal," katanya.
Hanya, Mangia tak akan mudah mewujudkan ambisinya itu. Meski baru saja dihantam Spanyol, 3-0, pada laga pamungkas fase grup, Belanda tetaplah tim yang berbahaya. Pada dua laga sebelumnya, tim polesan Cor Pot itu mampu mengalahkan Jerman 3-2 dan menghajar Rusia 5-1.
Pot juga menegaskan, moral anak-anak asuhnya tetap tinggi usai dikalahkan Spanyol. Menurutnya, sejatinya pasukan Jong Oranje pantas mendapat poin karena mampu menciptakan sejumlah peluang berbahaya ke gawang Spanyol. "Mental kami tidak jatuh sama sekali," tegasnya.
Ia menambahkan, Belanda juga sebenarnya bisa memberikan perlawanan lebih pada Spanyol. Tetapi, ia lebih memilih merotasi pemain agar lebih bugar pada laga semifinal. "Tim dokter kami mengatakan bahwa butuh sedikitnya tiga hari untuk memulihkan diri. Karena itu, saya mengganti semua 11 pemain saya," kata Pot.