REPUBLIKA.CO.ID, MINSK --Belarusia, Jumat (14/6), menyatakan dilanjutkannya sanksi AS atas Belarusia menghalangi perkembangan dialog normal antara kedua negara.
"Ini adalah keputusan yang kaku dalam kerangka pendekatan yang telah terbukti sia-sia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Belarusia Andrei Savinykh, seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (15/6).
Sehari sebelumnya Washington memutuskan untuk memperpanjang sanksi atas para pemimpin Belarusia selama satu tahun lagi. Pada Kamis, Presiden AS Barack Obama memutuskan untuk memperpanjang sanksi atas Atas Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan anggota pemerintahnya.
Menurut satu pernyataan Gedung Putih pada 2012, Pemerintah Belarusia secara membabi-buta menangkap, menahan dan memenjarakan warganegaranya yang mengecam pejabat atau ikut dalam demonstrasi dan menghambat pekerjaan wartawan independen.
Sanksi itu, yang pertama kali diumumkan pada 2006 oleh mantan presiden George W Bush, meliputi pembekuan aset para pejabat Belarusia dan melarang perusahaan Amerika melakukan bisnis dengan mereka.