REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 11 pemain PSMS Medan Divisi Utama PT Liga Indonesia menegaskan akan terus berada di Jakarta hingga ada kepastian mengenai penyelesaian 10 bulan tunggakan gaji. Mereka tak ingin pulang ke kampung halaman dengan tangan kosong.
"Kami akan tetap berada di Jakarta sebelum mendapat hasil yang kami inginkan. Kami tidak ingin pulang dengan tangan kosong," kata salah satu pemain PSMS, Alamsyah Nasution, kepada Republika, Sabtu (15/6).
Sudah hampir satu pekan mereka berada di Jakarta guna memperjuangkan hak. Tapi hingga kini, keresahan dan kegundahan yang mereka rasakan tak sedikit pun berkurang. Usaha menemui PSSI dan PT LI belum menemui titik terang. Semua masih gelap. Mereka belum tahu kapan hak hasil keringat mereka di lapangan hijau akan terbayarkan.
Pada Jumat (14/6), mereka mencoba menemui PT LI dan PSSI untuk kembali meminta bantuan agar memperjuangkan hakn. Didampingi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), mereka menyerahkan laporan resmi terkait penunggakan gaji. Lengkap dengan surat kontrak masing-masing pemain.
PT LI yang sebelumnya berjanji akan memediasi para pemain dengan Ketua Umum PSMS Medan Indra Sakti Harahap belum memenuhi janjinya. Ini lantaran Indra tak memenuhi panggilan PT LI untuk datang ke Jakarta.
"Kami tak jadi bertemu dengan Indra Sakti. Kami pun akhirnya hanya menyerahkan laporan resmi kepada PT LI, itu pun melalui resepsionis," lanjutnya.
Alamsyah berharap PT LI dan PSSI dapat bergerak cepat membantu masalah para pemain PSMS dengan manajemen klub.