REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menargetkan perolehan laba bersih di akhir 2013 sebesar Rp 330 miliar. Laba bersih tersebut tumbuh 44,1 persen dari tahun sebelumnya.
Kenaikan laba ditunjang pertumbuhan pendapatan 68,4 persen bila dibandingkan realisasi pendapatan tahun lalu. "Kami targetkan pendapatan sebesar Rp 4,8 triliun," kata Direktur Keuangan Sritex Allan Moran Averino usai pencatatan umum saham perdana di Jakarta, Senin (17/6).
Ketika ditanya kinerja kuartal pertama, Allan menyebutkan masih sesuai dengan rencana perseroan. Sayangnya ia enggan menyebutkan sudah berapa persen penjualan yang tercapai hingga kuartal pertama.
Sebelumnya, perseroan mencatatkan laba bersih senilai Rp 229 miliar tumbuh 236 persen bila dibandingkan dengan 2011. Pendapatan Sritex per Desember 2012 mencapai Rp 2,85 triliun.
Terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Direktur Utama Sritex Iwan Setiawan mengungkapkan hal tersebut tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap kinerja perseroan. Pasalnya selama ini perseroan telah membeli BBM dengan harga industri.
Beban BBM yang dirasakan perseroan adalah dari sektor transportasi. Namun karena pabrik Sritex berada di satu lingkungan, maka beban transportasi tidak begitu besar dan mudah dikendalikan.