REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Interaksi antarmanusia dinilai bisa meluruskan kesalahpahaman terhadap. Inilah yang ditangkap mualaf Jepang, Shimoyama Shigeru ketika menyambangi Afrika.
"Islam itukan cara hidup sehari-hari. Saya berharap melalui perilaku, masyarakat dunia dapat melihat bagaimana seorang Muslim menerapkan ajaran Islam dalam aktivitas sehari-hari," kata dia seperti dikutip Nippon.com, Senin (17/6).
Shigeru, yang aktif mengelola masjid Camii Tokyo, mengatakan Islam menempatkan penekanan kuat pada prilaku dan amal baik. Ini dilihat ketika shalat berjamaah. "Ada alasan mengapa kami shalat berjamaah dimana kami berbaris bersama satu sama lain. Ini memperlihatkan ada kesetaraan seorang Muslim dihadapan Allah SWT," kata dia.
Islam, kata Shigeru, juga memperhatikan masalah sosial keadilan. Setiap Muslim harus memikirkan kebutuhan orang lain sebelum dirinya. Keyakinan ini membebaskan seorang Muslim dari cara berpikir egois.
"Konsep ini sangat terpatri dalam hatiku sekarang," kata dia.
Selain berkeliling dunia, Shigeru tak lupa untuk membuat satu karya yang ditujukan kepada masyarakat Jepang. Ia menuliskan sebuah buku bagaimana ajaran Islam sebenarnya.
"Saya beruntung bisa berada di Afrika, saya bisa mendapatkan satu pelajaran penting. Anda tahu, kebanyakan orang Jepang tidak memiliki kesempatan berinteraksi. Jadi, saya harap bisa memberikan kontribusi positif," kata dia.
"Saya selalu ingin menjernihkan kesalahpahaman masyarakat Jepang soal Islam. Lalu saya akan sampaikan pemahaman yang benar tentang agama ini kepada banyak orang," ucapnya.