REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lini depan Timnas U-23 menjadi sorotan utama Pelatih Rahmad Darmawan usai dijinakan Jakarta All Star dengan skorer tipis 0-1 dalam laga eksebisi yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6) sore.
Pelatih Rahmad Darmawan, menyadari betul lemahnya kemampuan anak-anak asuhnya dalam melakukan penyelesaian akhir. Ini akan terus dibenahinya menjelang gelaran Sea Games 2013 Myanmar.
"Banyak peluang terbuang. Harus diperbaiki agar tim bisa bermain lebih baik lagi," kata Rahmad Darmawan usai pertandingan.
Pelatih yang akrab disapa RD itu mengatakan, anak-anak asuhnya terlihat masih bermain secara individu. Mungkin, katanya, ini lantaran ajang melawan Jakarta All Star merupakan bagian seleksi pemain.
"Sehingga pemain berpikir ingin menunjukkan kualitias individu. Padalah saya juga menilai secara tim," ujarnya.
Tak ada satupun gol yang diciptakan Andik Vermansah Cs, meskipun banyak peluang emas tercipta. Pada awal pertandingan, skuat Garuda Muda terlihat tampil canggung melawan Jakarta All Star yang diperkuat bintang Cagliari keturunan Indonesia, Radja Nainggolan beserta beberapa pemain senior Indonesia lainnya.
Timnas U-23 menelan kekalahan lewat gol tunggal Nainggolang pada menit akhir babak pertama melalui sepakan keras mendatar dari luar kotak penalti. Skuat Garuda Muda bukannya tanpa ancaman dan peluang emas pada babak pertama. Setidaknya ada tiga peluang yang sebetulnya bisa dikonversikan menjadi gol.
Pada menit ke-sembilan misalnya, timnas U-23 berhasil menciptakan peluang melalui Andik. Sayangnya, bintang Persebaya 1927 itu terlalu lama menggiring bola sehingga akhirnya peluang itu pun kandas. Lima menit berselang, kemelut pun kembali tercipta di barisan pertahanan Jakarta All Star. Berawal dari serangan satu-dua Andik dengan Engelberd di sisi kanan, bola kemudian berpindah ke sisi kiri. Rasyid yang terakhir kali menerima bola memiliki ruang cukup luas melesatkan tendangan. Namun peluang itu gagal berbuah gol lantaran tendangan Rasyid masih melenceng.
Usai turun minum, skema permainan kedua tim tidak jauh berubah. Timnas U-23 masih mengandalkan kecepatan dan serangan dari sisi sayap untuk menggedor barisan pertahanan lawan. Sementara Jakarta All Star bermain tenang dengan mengedepankan strategi. Peluang pun kembali didapat timnas U-23 pada menit ke-72. Joko Sasongko yang sukses mencuri bola dari kaki Radja, langsung menyodorkan ke Andik. Sayangnya, Andik lagi-lagi kurang sigap, sehingga tendangannya masih berhasil dimentahkan Nuralim.
Menjelang akhir pertandingan, sebuah peluang emas lagi-lagi diciptakan timnas U-23. Agung Supriyanto berhasil merebut bola dari barisan pertahanan Jakarta All Star. Sayangnya, Agung yang berdiri cukup bebas di kotak penalti kurang tenang dalam melepaskan tendangan. Sepakannya masih lemah sehingga dengan mudah digagalkan.