REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam atas pemangkasan kuota jamaah haji hingga 20 persen atau 42.200 jamaah. Upaya melobi Kerajaan Arab Saudi dan jalur diplomatik terus diupayakan agar pemangkasan kuota itu dibatalkan.
Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengirim surat kepada Raja Abdullah. Isi surat itu adalah permintaan agar pemangkasan kuota 20 persen bagi jamaah haji Indonesia dibatalkan.
"Ini surat yang tidak biasa dikirimkan oleh seorang kepala negara kepada Kerajaan Arab Saudi," kata Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Anggito Abimanyu di sela pembekalan petugas haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (19/6) malam.
Menurut Anggito, Pemerintah Indonesia juga sudah mengirimkan tim lobi yang sekarang berada di Saudi. Mereka berupaya meluluhkan agar Saudi membatalkan pemangkasan tersebut.
Pemerintah Indonesia juga meminta agar visa nonkuota dimasukkan dalam daftar kuota sehingga jumlah kuota bisa bertambah. Selain itu, pemerintah juga berusaha melobi Saudi agar bisa mengganti kompensasi kerugian karena pemangkasan kuota. Total potensi kerugian dia perkirakan mencapai Rp 800 miliar.