Kamis 20 Jun 2013 20:54 WIB

26 Calhaj Kulonprogo Batal Berangkat ke Makkah

Red: Taufik Rachman
Jamaah haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad, Madinah,Arab Saudi.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari
Jamaah haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad, Madinah,Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,KULONPROGO--Sebanyak 26 calon haji dari Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, gagal berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada 2013 akibat pengurangan kuota 20 persen oleh Pemerintah Arab Saudi.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada Kementerian Agama Kulon Progo Sulasmi di Kulon Progo, Kamis, mengatakan rencana awal jumlah calon haji (calhaj) yang akan diberangkatkan sebanyak 291 orang, tetapi dengan pengurangan kuota 20 persen, 26 orang gagal diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah pada 2013.

"Jemaah yang batal diberangkatkan yang dengan rentang pendaftaran dari 1200124 hingga 1200294. Meski demikian, pembatalan ini masih dapat dimungkinkan berubah jika ada kebijakan khusus dari Pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia tentang pembatalan pembatasan kuota. Informasi yang kami terima, Kementerian Agama masih negosiasi dengan pihak Arab Saudi karena kondisi di sana sedang berbahaya," kata Sulasmi.

Dia mengatakan 26 Calhaj yang gagal berangkat merata disetiap kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Adapun rincian Calhaj yang gagal berangkat yakni Kecamatan Wates sebanyak empat orang, Temon sebanyak satu orang, Pengasih sebanyak lima orang, Kokap sebanyak satu orang, Nanggulan dua orang, dan Panjatan juga dua orang. Sisanya dari Kalibawang dua orang, Sentolo satu, Galur delapan orang.

"Kuota Calhaj untuk DIY yang batal berangka sebanyak 383 orang atau 20 persen dari dari 2.455 jemaah yang sudah melunasi biaya keberangkatan," katanya.

Ia mengatakan, pengurangan kuota dengan sendirinya membatalkan rencana penambahan kuota haji. Ini berlaku di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia.

Seorang Calhaj asal Wates yang termasuk dalam daftar tunda, Partini mengatakan hanya bisa pasrah dengan adanya kebijakan pengurangan kuota itu. Dirinya juga tak bisa berbuat banyak ketika namanya masuk dalam daftar tunda. "Pasrah saja lah. Dari awal mendaftar saya sudah pasrah kepastian berangkatnya kapan," kata dia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لِلْفُقَرَاۤءِ الَّذِيْنَ اُحْصِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ ضَرْبًا فِى الْاَرْضِۖ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ اَغْنِيَاۤءَ مِنَ التَّعَفُّفِۚ تَعْرِفُهُمْ بِسِيْمٰهُمْۚ لَا يَسْـَٔلُوْنَ النَّاسَ اِلْحَافًا ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ࣖ
(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia yang tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui.

(QS. Al-Baqarah ayat 273)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement