REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Asisten Manajer Persema, Dito Arief, menyatakan tim berjuluk "Bledek Biru" itu harus diselamatkan agar tetap eksis di kompetisi profesional dan bisa lepas dari jeratan masalah finansial maupun lainnya.
"Persema sudah berusia 60 tahun. Namun, di usianya yang semakin matang ini, justru berbagai permasalahan muncul mulai dari finansial hingga terancam terdegradasi ke divisi 3 PSSI atau amatir. Sekarang bagaimana upaya kita untuk menyelamatkannya," kata Dito Arief di Malang, Jumat.
Dito berharap di ulang tahunnya yang ke-60 ini (Kamis, 20/6), Persema mampu bangkit dari keterpurukan baik prestasi maupun dari segi finansial serta ketidakjelasan status untuk mengarungi kompetisi musim depan.
Persema, lanjutnya, sebagai salah satu klub sepak bola dengan sejarah yang panjang dan telah banyak memberikan kontribusi bagi Persepakbolaan Indonesia tentunya berharap masalah yang saat ini sedang membelit tim ini bisa segera terselesaikan.
Manajemen, katanya, berharap sejarah dan kontribusi besar yang selama ini diberikan Persema bisa membuat para pemangku kepentingan dalam persepakbolaan di Tanah Air maupun lokal bisa turut berempati dan peduli dengan apa yang dialami Persema sekarang ini.
"Besar harapan kami Persema bisa terselamatkan dan tetap bisa eksis di kompetisi profesional, bahkan tidak harus terkena imbas politik dari dualisme sepak bola nasional yang mengakibatkan Persema harus dipaksa terdegradasi ke divisi 3 musim depan," ucapnya.
Selain itu, tegas Dito, ke depan PSSI juga bisa berpikir dan bersikap lebih bijak terhadap Persema setelah adanya penyatuan liga di Kongres Luar Biasa (KLB) beberapa waktu yang lalu. Ia mengemukakan Persema saat ini diisi oleh orang-orang baru sehingga diharapkan PSSI bisa berpikir dan bersikap bijak terhadap Persema.
"Penyatuan liga di KLB Jakarta belum lama ini, idealnya telah menghapuskan segala dendam masa lalu, sehingga Persema bersama klub sepak bola lainnya, baik yang ada di ISL maupun di IPL dapat terus membangun persepakbolaan di Tanah Air," tegas Dito.