Jumat 21 Jun 2013 20:58 WIB

Kemenlu: Soal Kabut Asap, Tidak Ada Kata Maaf

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/M Iqbal/ Red: Dewi Mardiani
 Sejumlah kendaraan melintasi jalan tol yang diselubungi kabut asap di Singapura,Kamis (20/6).   (AP/Joseph Nair)
Sejumlah kendaraan melintasi jalan tol yang diselubungi kabut asap di Singapura,Kamis (20/6). (AP/Joseph Nair)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyatakan tak akan meminta maaf kepada Singapura. Pemerintah sebelumnya telah berupaya dengan berbagai cara agar kebakaran hutan tak terjadi. Akan tetapi asap tetap menyebar hingga ke Singapura hingga menyebabkan peningkatan polusi di sana.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, menyatakan antara Indonesia dan Singapura sudah terjalin komunikasi terkait kebakaran hutan di Provinsi Riau. Forum komunikasi ini melibatkan Kementerian dan lembaga, baik Indonesia dan Singapura, untuk bertukar dan berbagi info.

Pihak Indonesia menyampaikan situasi terkini dan langkah yang diambil. Sementara Singapura juga menyampaikan kondisi dan dampak dari asap tersebut. Sehingga forum komunikasi ini diketahui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan beliau juga telah memberikan instruksi tambahan untuk segera mengatasi kebakaran itu. Bahkan ia mendengar Menteri Lingkungan Hidup Singapura akan datang ke Indonesia untuk bertemu Menteri LH Indonesia. Artinya komunikasi antar Kementerian akan terus dilakukan.

Indonesia menurut dia takkan meminta maaf atas apa yang terjadi. Hal ini karena pemerintah Singapura mengetahui bahwa Indonesia telah melakukan berbagai cara untuk menangani kebakaran. Kondisi selama bertahun-tahun sudah menjadi lebih baik. Akan tetapi karena berbagai alasan maka terjadilah kondisi saat ini. Sehingga Pemerintah Singapura mengetahui dan mendorong segala upaya menangani kebakaran.

Ia pun menyatakan Pemerintah Singapura lebih tahu khususnya setelah mendapat informasi. Sehingga semangat yang terbangun saat ini adalah kebersamaan dan kemitraan.''Pemerintah singapura juga mengetahui kita telah mengambil langkah konkrit,'' ucap dia, Jumat (21/6).

Menanggapi pernyataan mengenai bantuan Singapura, ia mengatakan saat ini sifatnya komunikasi untuk berbagi informasi dan  perkembangan. Karena saat ini pemerintah indo sendiri sudah bergerak dan sudah melakukan upaya-upa untuk mengatasi bencana ini. Kondisi di Singapura sendiri memang tidak dalam kondisi normal. Tapi kebakaran ini bukan menyangkut Singapura saja, namun juga Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement