REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Legenda tim nasional Brasil, Romario, ikut angkat bicara mengenai gelombang demonstrasi yang terjadi di negeri Samba. Menurutnya, semua itu merupakan bentuk kekesalan terhadap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang dinilainya telah 'memeras' uang rakyat.
Bahkan, Romario tak segan menyebut FIFA sebagai presiden Brasil. Ini lantaran FIFA terlalu mengontrol kebijakan ekonomi pemerintah Brasil atas berlangsungya Piala Konfederasi dan juga menjelang Piala Dunia 2014.
Romario yang kini berkiprah di bidang politik mengungkapkan, Brasil telah mengeluarkan biaya dua kali lipat lebih besar dibanding Jerman (2006) dan Afrika Selatan (2010) untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. "Menghabiskan uang rakyat," kata dia dilansir Times of India, Ahad (23/6).
Berdasarkan perhitungan Romario, dana yang sudah dikeluarkan untuk membangun sejumlah stadion dapat digunakan untuk mendirikan delapan ribu sekolah, 39 ribu bis sekolah, ataupun 28 ribu sarana olahraga di berbagai daerah.
Seperti diketahui, Piala Dunia 2014 di Brasil akan dihelat di 12 Stadion. Sejauh ini, Brasil sudah menggelontorkan dana sekitar 12.9 miliar dolar AS sebagai persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Dia pun merinci salah satu pembangunan stadion, yakni Mane Garrincha Stadium yang sudah menghabiskan dana sebesar 668 juta dolar AS.
"Jumlah sebesar itu bisa digunakan untuk membangun 150 ribu rumah bagi warga miskin," ungkap Romario.
Dia memang tak menampik bahwa stadion tersebut kini tampak megah dan indah. Tapi tidak terasa indah bagi banyak warga menengah bawah yang ada di Brasil.
"FIFA telah menjadi presiden negara kami. Mereka datang dan mendirikan negara di dalam negara. Mereka tidak mengeluarkan dana sedikitpun, mereka justru mengambil segalanya," ketus Romario.