Sabtu 29 Jun 2013 20:04 WIB

Dialog Australia - Indonesia Mengupas Banyak Hal

Red:
Australia - Indonesia
Australia - Indonesia

MELBOURNE -- Australia dan Indonesia menggelar dialog yang melibatkan para pakar dari segala bidang. Melalui dialog ini diharapkan kedua negara bisa saling membantu melalui perubahan kebijakan.

Dialog pada tahun ini mengusung tema, "Prospek Kerjasama Regional: Peluang Kolaborasi Indonesia dan Australia, yang digelar di Melbourne, Australia.

Pertemuan yang melibatkan para akademisi, pakar, pengusaha, dan praktisi ini diharapkan dapat menghasilkan butir-butir kesepakatan yang dapat dipublikasikasikan dan berpengaruh pada kebijakan di kedua negara.

Dialoag ini adalah dialog kedua setelah yang pertama yang digelar di Bogor, Jawa Barat, bulan Juni tahun lalu, tepatnya di Pusat Kajian Islam, Universitas Islam Negeri.

Dialog Australia - Indonesia adalah pertemuan tahunan yang mengundang para pakar dari Australia dan Indonesia untuk berdialog dalam tema-tema pilihan yang dianggap dapat menguntungkan kedua negara.

Selaku tuan rumah untuk pertemuan ini adalah Centre for Dialogue, dari La Trobe University. Selama dua hari, beberapa materi dibahas, mulai dari kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan, lingkungan, perubahan iklim, ketahanan pangan, hak asasi manusia, serta kerjasama di bidang ekonomi dan pendidikan.

"Dalam acara ini kami ingin mencoba melihat beberapa bidang dari kolaborasi antara Indonesia dan Australia, yang tidak hanya antara pemerintah, tetapi melibatkan akademisi," ujar Monika Winarnita Project Officer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement