REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepergian Simon Mignolet ke Liverpool menyisakan posisi kosong di bawah mistar gawang. Untuk itu, manajemen Sunderland bergerak cepat untuk mendatangkan penjaga gawang.
Klub berjuluk the Black Cats sudah mencapai kesepakatan dengan manajemen Arsenal untuk memboyong Vito Mannone dengan biaya 2,8 juta poundsterling alias Rp 42,28 miliar.
Mannone bakal bekerjasama dengan pelatih Paolo Di Canio dan Direktur Olahraga Sunderland Roberto De Fanti. Kebetulan ketiganya berasal dari Italia.
Dikutip dari the Telegraph, Sabtu (29/6), manajemen the Gunners berani melepas Mannone lantaran ia hanya menjadi kiper ketiga di belakang Wojciech Szczeszny dan Lukasz Fabianski.
Mannone yang sempat dipinjamkan ke Barnsley dan Hull City jarang dipercaya sepanjang musim lalu. Selama di bawah asuhan Arsene Wenger, Mannone hanya bermain sebanyak 15 kali sebagai starter sejak didatangkan dari Atalanta pada 2006.
Kedatangan Mannone ke Stadium of Light memang tidak otomatis menempatkannya sebagai kiper utama. Namun Di Canio memberikan peluang bagi penjaga gawang berusia 23 tahun itu untuk menunjukkan kemampuannya dalam tur pra musim.
Kalau mampu tampil mengesankan dan tampil lebih baik daripada kiper kedua Sunderland, Kieren Westwood, sangat besar peluangnya menjadi pilihan utama di Liga Primer Inggris, musim depan.
Untuk memperkuat skuat, Di Canio terus berburu pemain baru sesuai kebutuhannya. Terbaru, manajemen Sunderland melakukan pembicaraan dengan Tottenhan Hotspur untuk merekrut Tom Huddlestone.
Kabarnya, klub asal London itu setuju dengan proposal yang diajukan terkait kepindahan mantan gelandang serang Timnas Inggris U-21 itu dari Stadion White Hart Lane. Sunderland membutuhkan dana sebesar 5 juta poundsterling atau hampir Rp 75,5 miliar untuk bisa memboyong mantan pemain Derby County itu.
Kalau memilih bertahan, ia berpeluang semakin tersingkir lantaran Spurs berupaya merekrut gelandang Corinthians, Paulinho dengan bandrol sebesar 17 juta poundsterling alias Rp 256,75 miliar. Meski manajer Andre Villas-Boas (AVB) berupaya menahan kepergian anak buahnya itu, tapi keinginan untuk bisa bermain secara reguler membuat Huddlestone rela berpindah klub.
Sejak sering mengalami cedera, ia bukan lagi menjadi pilihan utama di lini tengah. Tantangan Huddlestone sekarang adalah mengembalikan kebugaran fisik agar bisa meningkatkan kemampuan di klub barunya.