REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelesaian tunggakan 10 bulan gaji pemain PSMS Medan bisa jadi lebih panjang. Persoalan akan lebih larut apabila manajemen PSMS Medan tidak menyepakati pengalihan dana subisidi. PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi sebelumnya sudah mengajukan cara pembayaran melalui dana subsidi sebesar Rp 200 juta milik PSMS Medan.
PT LI mengatakan, akan membahas masalah tersebut dengan manajemen PSMS, Rabu (3/7) di kantor PSSI. CEO PT LI yang juga Sekjen PSSI Joko Driyono mengatakan, Ketua Umum PSMS Medan Indra Sakti dijadwalkan datang ke kantor PSSI untuk menemui Komisi Disiplin. Namun kesempatan itu akan dimanfaatkan Joko untuk membahas penyelesaian masalah gaji pemain PSMS Medan.
"Biar sekaligus kita bahas soal penyelesaian gaji. Tapi, kalau misalnya PSMS bilang 'no' (pengalihan dana subdisi), maka kami juga tidak bisa menjalankan itu," kata Joko di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).
Wacana pengalihan dana subsidi mencuat usai Joko Driyono menemui 11 pemain PSMS Medan yang sempat melakukan aksi demonstrasi di Jakarta selama lebih dari satu pekan. Alamsyah Nasutian dan kawan-kawan yang merasa sedikit lega mendengar penyataan itu pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman.
Joko berjanji untuk semaksimal mungkin membantu masalah PSMS dengan para pemainnya. Apabila nantinya tak juga ada titik temu mengenai mekanisme penyelesaian gaji, maka hal tersebut akan dialihkan ke Badan Arbitrase PSSI karena dinilai sudah menjadi sengketa.
"Para prinsipnya, hak pemain tidak bisa digugurkan dan harus dipenuhi. Cara membayarnya yang sedang dibicarakan," kata dia.
Sementara itu, ungkap Joko, mengenai pertemuan antara Komdis dengan manajemen PSSI adalah untuk membahas mengenai aksi demonstrasi 11 pemain belum lama ini di Jakarta. "Rabu (3/7), ketua umum dan manajer PSMS dipanggil Komdis terkait dengan masalah demo," ucapnya.