REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas penggulingan Presiden Muhammad Mursi oleh militer Mesir pada Rabu dan mendesak kembalinya dengan cepat ke pemerintahan sipil melalui pemilihan umum.
Obama juga mengatakan dia telah memerintahkan peninjauan ulang implikasi hukum bagi bantuan AS kepada Mesir di tengah-tengah penggulingan pemimpin pertama yang terpilih secara demokratis di negara Arab itu.
"Kami yakin masa depan Mesir hanya dapat ditentukan oleh rakyat Mesir," kata Obama dalam satu pernyataan setelah sidang yang cukup berlangsung lama di Gedung Putih dengan para anggota senior dari tim keamanan nasionalnya.
"Namun kami sangat prihatin atas keputusan yang diambil Angkatan Bersenjata Mesir untuk mendepak Moursi dan menangguhkan konstitusi Mesir itu."
Dalam serangkaian kejadian yang cepat dan mencengangkan, militer Mesir pada Rabu menggulingkan Presiden Moursi dan mengangkat Ketua Mahkamah Konstitusi Adly Mansour sebagai kepela negara semntara serta mengumumkan pemilihan dini.
Obama, yang pemerintahannya mendukung Mursi bahkan sebagai pemimpin Mesir yang popularitasnya meredup beberapa bulan terakhir, menyerukan tenang dan mengatakan dia berharap situasi dapat terkendali.