REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain PSMS Medan Divisi Utama PT Liga Indonesia semakin kecewa dengan sikap Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap yang tak juga beritikad baik membayar tunggakan gaji pemain. Kekesalan semakin menjadi setelah Indra mengancam tak akan membayar gaji sepeser pun apabila pemain resmi dinyatakan berperilaku buruk oleh Komisi Disiplin PSSI atas aksi demonstrasi belum lama ini.
Kiper PSMS Irwin Ramadhana menilai hal tersebut merupakan rencana bulus Indra yang dinilainya selalu mencari-cari alasan atau cara untuk tak membayar gaji pemain. "Itu siasat buruk Indra Sakti. Dia tidak punya hati nurani," kata Irwin kepada Republika, Selasa (9/7).
Ancaman yang dikeluarkan Indra merupakan buntut atas aksi demontrasi 11 pemain PSMS di Jakarta beberapa waktu lalu. Indra mengklaim bahwa sesuai kontrak, klub berhak memberikan sanksi, termasuk penghapusan hak apabila pemain melakukan perilaku buruk.
Irwin tak menampik ada bunyi seperti itu dalam kontrak antara pemain dengan klub. Namun pada kasus ini, ujar dia, poin tersebut tidak bisa diberlakukan karena aksi demonstrasi pemain dilakukan setelah selesai menjalani kompetisi. "Sementara saat berkompetisi kami selalu patuh. Bahkan kami tetap bertanding dan mencoba mengerti keadaan klub yang krisis keuangan," kata dia.
Nyatanya, ungkap dia, manajemen tidak juga menyelesaikan kewajibannya meskipun kompetisi sudah selesai. Para pemain pun akhirnya kecewa setelah hanya mendapatkan janji-janji palsu. "Karena itu kami memberanikan diri untuk memperjuangkan hak ke Jakarta. Tapi kok malah kami makin disalahkan," ujarnya.