Kisah Ustaz Fadlan: Ramadhan Merupakan ‘Mutiara’ Umat Islam

Red: M Irwan Ariefyanto

Kamis 11 Jul 2013 02:06 WIB

Ustad Fadhlan Gharamatan (tengah) Foto: Republika/Prayogi Ustad Fadhlan Gharamatan (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Bulan puasa merupakan sarana pendidikan bagi umat Islam guna menjadi Muslim paripurna. Pendidikan itu dimaksudkan agar mengubah orientasi umat Islam yang lebih berat pada aktivitas duniawi menuju orientasi akhirat.

Demikian diungkapkan penggiat syiar Islam di tanah Papua, Ustaz Fadhlan kepada ROL. "Ibadah puasa merupakan sarana pendidikan rohani. Pendidikan itu diberikan Allah SWT secara gratis kepada umat Islam,"

Dikatakan Fadhlan, melalui pendidikan itu, Allah SWT menjanjikan kepada setiap Muslim jaminan kebahagiaan dan kenikmatan yang tidak pernah dirasakan di dunia. "Bayangkan, umat Islam diminta untuk bersusah-sudah, buat apa? Tentu agar umat mengetahui rasa syukur, betapa sang pencipta telah memberikan rizki yang tak terbatas," kata dia.

Menurut dia, ibadah puasa begitu sesuai dengan konteks kekinian umat Islam yang mulai menapaki kehidupan serba modern. Penampakan sisi kemewahan, kemajuan teknologi dan sebagainya tentu membuat resiko adanya sikap "tutup mata" dari umat Islam atas sikap kesederhanaan.

Sikap "tutup mata" itu, tentu dapat dicegah dengan pelaksanaan ibadah puasa. Dengan demikian, jalinan silaturahmi tidak mudah terputus bahkan cenderung lebih kuat. "Jadi, aktualiasi nilai-nilai berpuasa menyesuaikan dengan beragam zaman yang dilalui manusia," kata dia.

Bagi Fadhlan, niat menjalankan ibadah puasa merupakan modal awal yang cukup bagi setiap Muslim. Terlepas dari apapun menu sajian berbuka, dengan niat, akan terasa lebih nikmat. "Saya setiap berbuka sulit menemukan kurma, tapi dengan air dan sagu yang telah disediakan Allah, kemudian diisi dengan niat maka nikmatnya luar biasa," kata dia.

Dikatakan Fadhlan, setiap kali berbuka dirinya selalu meminta kepada sang khalik agar memberikan dirinya nikmat yang besar kendati dalam kondisi serba terbatas. "Saya selalu meinta kepada Allah, memberikan nikmatnya kendati hanya satu gelas air untuk berbuka," kata dia.

Hal serupa dilakukannya saat bertarawih dan bertadarusan. Menurut Fadhlan, dengan memperbanyak amalan malam hari, utamanya di bulan suci Ramadhan, maka manusia akan membuat cemburu para malaikat. Sebab, malaikat, merupakan mahluk dengan pengabdian yang luar biasa kepada Allah. "Kita bisa membuat cemburu malaikat," kata dia.

Dikatakan Fadhlan, membuat cemburu malaikat, akan menghadirkan ridhai yang berlimpah dari Allah SWT. Sebab, malaikat menyadari manusia yang dibekali hawa nafsu dan akal pikiran tentu menghadapi tantangan besar dalam menjalani tugasnya sebagai kalifah di bumi.

Tantangan itu, tentu akan menyulitkan manusia untuk beribadah secara total kepada Allah. Maka dari itu, malaikat tentu akan mendoakan umat Muhammad SAW yang selalu berkomunikasi kepada sang pencipta agar diberikan kelapangan ridha dari Allah SWT. "Perbanyaklah shalat tarawih, perbanyaklah amalan di malam hari, Insya Allah malaikat akan cemburu kepada kita," pungkas dia.

Terpopuler