Saturday, 2 Rabiul Akhir 1446 / 05 October 2024

Saturday, 2 Rabiul Akhir 1446 / 05 October 2024

Ketua MK: Bangsa Ini Sudah Kehilangan Arah

Senin 02 Mar 2015 21:24 WIB

Rep: Niken Paramita/ Red: Ilham

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat (tengah) dan Wakil Ketua MK Anwar Usman (kanan) menerima kunjungan kehormatan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta (kiri) di gedung MK, Jakarta, Senin (16/2).

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat (tengah) dan Wakil Ketua MK Anwar Usman (kanan) menerima kunjungan kehormatan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta (kiri) di gedung MK, Jakarta, Senin (16/2).

Foto: Antara/Agung Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA -- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat menilai Indonesia kehilangan arah dalam pembangunan. Kegaduhan politik, ekonomi, dan sosial terjadi karena masyarakat sudah semakin jauh dari nilai-nilai luhur pancasila sebagai ideologi bangsa. 

"Bangsa ini sudah kehilangan orientasinya. Hidup bangsa dan negara untuk apa. Harus diingat lagi tujuan negara yang ada di UUD 1945," kata Arief disela diskusi kenegaraan MPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/3).

Selain itu, Arief juga menilai masyarakat sekarang hidup dengan sikap saling tidak percaya. Kalangan elit politik menunjukkannya dengan sikap saling menjatuhkan, saling intip kelemahan lawan untuk memenangkan kepentingannya.

Jika kondisi ini dibiarkan, kata Arief, bukan tidak mungkin kehancuran bangsa bisa terjadi. Visi dan misi yang dirumuskan para pendiri bangsa juga tidak akan tercapai. 

"Kalau bangsa ini dibangun atas dasar tidak saling percaya ini adalah awal kehancuran republik yang sudah dibangun founding father," katanya. 

Kondisi ini, lanjut Arief, diperparah dengan perilaku anak bangsa yang banyak bicara tapi tak mau mendengarkan orang lain. Sibuk menyuarakan keinginan, tapi tak memperdulikan orang lain. 

"Orang banyak omong tapi omongannya tidak mencerahkan, banyak gaduh tapi tidak mau mendengarkan orang lain," katanya.

 

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler