Saturday, 21 Jumadil Awwal 1446 / 23 November 2024

Saturday, 21 Jumadil Awwal 1446 / 23 November 2024

MPR Dukung Penuh Cita-Cita Pesantren al-Wathoniyah

Jumat 20 Mar 2015 23:03 WIB

Rep: C13/ Red: Didi Purwadi

 Para santri berjabat tangan dengan Wakil Ketua MPR Mahyudin saat memberikan tausiyah kebangsaan di acara haul pendiri Pondok Pesantren Al Wathoniyah Putra Klender di Jakarta Timur, Jum'at (20/3).  (foto : MgROL_37)

Para santri berjabat tangan dengan Wakil Ketua MPR Mahyudin saat memberikan tausiyah kebangsaan di acara haul pendiri Pondok Pesantren Al Wathoniyah Putra Klender di Jakarta Timur, Jum'at (20/3). (foto : MgROL_37)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin, menyatakan dukungannya terhadap cita-cita yang diamanatkan pendiri Pondok Pesantren al-Wathoniyah, Klender, Jakarta Timur. Menurutnya, semangat kebangsaan yang dimiliki pesantren tersebut sangat baik dalam membina generasi bangsa.

Mahyudin menjelaskan, pondok pesantren al-Wathoniya memiliki cita-cita yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.

“Cita-cita pendiri K.H Hasbiyallah ingin menjadikan pesantren ini sebagai pusat pengembangan islam kebangsaan,” ujar Mahyudin saat menghadiri acara haul pendiri Ponpes al-Wathoniyah, Klender, Jakarta Timur, Jumat (20/3). Menurutnya, cita-cita demikian perlu diperjuangkan oleh masyarakat maupun pemerintah.

Menurut Mahyudin, saat ini bangsa Indonesia sangat membutuhkan banyak pihak untuk memperkuat bangsa. Dalam hal ini, lanjutnya, memperkuat nilai-nilai kebangsaan, rasa cinta tanah air, dan mempersatukan rakyat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mahyudin juga mengajak masyarakat terutama umat Islam untuk melestarikan semangat ukhuwah islamiyah bersama-sama. Selain itu, lanjutnya, meningkatkan pula rasa ukhuwah wathoniyah yang sebagaimana diartikan ‘tanah air’ di dalam nama ponpes tersebut.

Mahyudin berharap agar ponpes yang berada di Indonesia terutama al-Wathoniyah bisa terus menjadi tempat tumbuhnya semangat kebangsaan dan berkembangnya pemahaman Pancasila dan UUD 1945.

Dia juga meminta agar para pengurus pesantren di Indonesia terutama al-Wathoniyah bisa terus melahirkan santri-santri yang luar  biasa. Terutama, ungkapnya, bisa menguasai ilmu keagamaan dan wawasan yang luas.

“Semoga pesantren ini bisa memperjuangkan kebangkitannya sebagai Pusat Pendidikan Islam kebangsaan,” imbuhnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler